Preman Pensiun Kang Bahar Dari Garut
Preman Pensiun Kang Bahar adalah Preman yang di takuti dan di hormati oleh masyarakat Kota Bandung. Dan preman yang ada di kawasan Bandung bersama tangan kanan nya Kang Mus.
Kang Bahar sosok orang yang merantau dari kota asalnya dari garut ke bandung untuk mencari pekerjaan di kota bandung demi untuk mengisi kelaparannya. Dia mencoba bekerja apa saja yang bisa menghasilkan uang kebutuhan sehari – hari buat makan.
Sampai berjualan lebat di pasar dengan memakul barang dagangan nya berjualan di setiap hari. Tidak ada kata lelah dan juga berjualan tahu yang Kang Bahar ambil dari pabrik kecil punya teman baiknya. Yang ia ambil tanpa membayar dulu apa yang diambil Kang Bahar untuk berjualan di pasar terminal dan jalan.
Selama usaha berjualan, bahar akhirnya beralih menjadi pemimpin preman kekuasaan di pasar, terminal dan jalan. Tidak mudah untuk menjadi pemimpin preman karena banyak musuh dan saingan yang ingin menduduki kekuasaan kang bahar.
Preman Pensiun Kang Bahar Kawasan Pasar
Anggota- anggota dari luar sangat menginginkan wilayah yang di pegang oleh kang bahar. Dengan kekuatan bahar itu semua hanyalah debu di tangan dia. Kang bahar yang di takuti dan di hormati oleh semua pedagang kaki lima di jalan dan pasar.
Tangan kanan bahar ialah kang Mus yang selalu disuruh untuk mengawasi semua anggota yang bekerja bersama kang mus menjaga keamanan pasar dan terminal,jalan. Agar semua pedagang dan pemilik pasar tidak ada yang komentar tidak aman saat berada di pasar.
Bahar selalu berada di rumahnya menjaga istri tercintanya yang selama ini sakit keras yang bernama Khadijah atau selalu di panggil dengan Enceu. Bahar sangat mencintai istrinya dan anak – anaknya. Anak Bahar ada tiga perempuan yang pertama : Kinasih , Kirani, dan Kinanti.
Kang Mus selalu siap siaga kalau di telepon oleh kang bahar kalau sewaktu – waktu ada masalah dengan keamanan di pasar atau pun di terminal. Kang mus langsung mencari anggota – anggota nya yaitu: komar, gobang, didik, murad, pipit, bubun, herman, cecep, iwan, dan jamal.
Akhirnya Bahar turun ke pasar untuk belanja buah dan melihat situasi pasar dan terminal. Langsung saja kang Mus siap siaga di jalan dan di pasar, menunggu bahar datang ke pasar. Semua pedagang pasar melihat yang turun dari mobil adalah kang Bahar yang di takuti dan di hormati langsung memberikan salam.
Preman Pensiun Kang Bahar Kawasan Terminal Bus
Kekuatan dan kewibawaan kang bahar sangat kuat tidak boleh ada yang berkata kasar atau menatap bahar. Atau dengan kejam akan kena hantaman dari tangan bahar sendiri yang bisa meremukan tulang rusuk lawannya.
Kang Mus selalu dibuat pusing oleh anggotanya yang males – malesan, selalu di kerjain sama kang mus di pasar. Setibanya di pasar ada copet yang mengambil hp komar si copet langsung menelepon kang Mus. Hp yang di ambil oleh pencopet bernama casep mengembalikan hp tersebut kepada anak buah kang mus, diantar oleh didik kerumah komar.
Kang Bahar pemimpin kelompok preman yang menguasai sebuah kawasan, pasar, terminal dan jalanan. Bahar berniat untuk pensiun dari bisnis lamanya. Ia mempercayakan kepada kang Mus tangan kanannya mus langsung bingung dan pusing harus memegang amanat dari kang bahar. Karena bahar ingin pensiun menjaga istrinya tercinta demi agar menjaga kesehatan dan sewaktu – waktu akan meningalkan bahar dan anak-anak tercintanya.
Kang mus langsung pulang kerumah dengan wajah yang sangat sedih bingung untuk menerima kepemimpinan diberikan bahar menjaga wilayahnya bahar kerja sama dengan pemilik pasar,terminal dan jalanan.
Istri Muslihat Esih bertanya kepada suaminya ada apa kang kenapa diam pulang-pulang apakah ada masalah, kang mus bilang kang bahar ingin pensiun dari kerjaan yang selama ini dijalankan nya menyuruh akang menjaga semuanya.
Dalam berapa bulan istri kang bahar meningal dengan tenang bahar sangat sedih ditinggal pergi sang istri tercinta, bahar langsung telepon muslihat mengabarin bahwa si Enceu telah pergi ningalkan bahar.
Muslihat langsung menangis dan langsung pergi kerumah kang bahar bersama semua anggota preman kang bahar berduka cita,pesan terakhir dari istrinya untuk bahar agar rajin sholat lagi bahar akan meningalkan semua usahanya.
Kawasan Parkiran Jalanan
Memberikan amanat kepada muslihat menggantikan kang bahar urus semua anggotanya. Untuk itu kang muslihat di suruh bahar untuk memanggil mobil ambulance. Untuk membawa jenazah istri nya bahar di makamkan di Garut. Semenjak kepergian istri tercinta, bahar selalu sedih tidak ada rasa kebahagiaan dalam hatinya.
Sudah beberapa bulan berlalu kang bahar di temanin kang mus bahar bercerita kepada muslihat kamu bukan lah tangan kanan saya. tapi kamu itu keluarga dari bahar adik saya paman dari anak-anak saya, kamu ingin selalu datang berkunjung melihat saya melihat anak-anak silakan karena kamu saudara saya muslihat.
seiring waktu kang bahar jatuh sakit di lari kan ke rumah sakit dokter tidak bisa menyelamatkan kang bahar dia pergi dengan tenang meningalkan semuanya, kinasih menelepon kang mus memberitahu bahwa papi, sudah meningal sepontan muslihat langsung terdiam menangis dengan kuat.istri muslihat bertanya kenapa akang,muslihat bilang kang bahar sudah pergi sudah bersama istri nya dengan tenang.
Markas Besar Bahar
Kang bahar yang di takuti dan di hormati semua preman besar akhir nya pergi meninggalkan muslihat dan semua anggota bahar berduka cita atas pergi nya sang legenda kang bahar. Kematian bahar akhirnya terdengar oleh teman lama nya atau teman seperjuangannya yaitu kang idris sangat kehilangan bahar. Tiga bulan sudah kepergian bahar idris datang keterminal untuk berjumpa dengan muslihat. Bertanya kepada anggota kang mus sampai kan kepada muslihat saya idris sudah berada di Bandung.
Pertemuaan kang idris dan Preman Pensiun Kang Bahar dan kang mus akhir nya berjumpa di markas besar mereka. Idris ingat dulu bahar dan dia sangat dekat dan bahar adalah sesosok orang yang sangat baik kepada semua pedagang. Akhirnya kamulah muslihat yang menjalankan semua peningalan dari preman kang bahar yang di takuti dan di hormati sang legendaris.
